Gaji  

Cara Menghitung Gaji Borongan

Cara Menghitung Gaji Borongan

Pembayaran upah atau gaji merupakan hal yang wajib dilakukan oleh perusahaan atau tempat pemberi kerja terhadap para pekerjanya setelah selesai melakukan tanggung jawab pekerjaan.  Pembayaran gaji yang diberikan kepada para pekerja atau karyawan memiliki pada umumnya memiliki sistem yang berbeda-beda. Salah satu sistem gaji yang umum digunakan untuk melakukan pembayaran adalaja jenis gaji borongan.

Gaji borongan (piece rate) adalah sistem pembayaran gaji yang telah disepakati oleh pekerja dan pemberi kerja, yang mana pemberiannya tidak berdasarkan waktu bulanan ataupun harian, namun diberikan satu kali secara langsung dengan nominal penuh pada awal atau akhir pelaksanaan pekerjaan.

Penerapan upah atau gaji borongan biasanya dilakukan pada proyek sekali jadi yang tidak terlalu mempertimbangkan segi kualitas produk yang dihasilkan. Waktu pengerjaan yang cepat sehingga output yang dihasilkan semakin banyak yang menjadi dasar penentuan besarnya nominal gaji borongan yang diterima.

Keuntungan Menggunakan Sistem Gaji Borongan

Menggunakan sistem gaji borongan dalam menjalankan sebuah pekerjaan berbagai keuntungan yang dapat diperoleh penyedia kerja ataupun para pekerja yang melakukan pekerjaan. Berikut ini ada beberapa keuntungan yang didapatkan jika menggunakan sistem upah borongan:

1.Sebagai cara untuk merangsang pertumbuhan usaha

Dengan menerapkan sistem upah borongan, pada umumnya pekerja atau karyawan akan mendapatkan motivasi lebih untuk lebih banyak menghasilkan output produk agar bisa mendapatkan gaji yang lebih besar. Dengan begitu, para pekerja atau karyawan akan memikirkan cara atau metode yang tepat agar dapat menghasilkan output yang lebih banyak.

2.Tidak perlu melakukan pengawasan yang telalu ketat

Pada umumnya, perusahaan atau tempat kerja yang menggunnakan sistem gaji borongan tidak perlu memiliki supervisor yang berjumlah banyak. Hal ini dikarenakan, para pekerja akan sangat serius dan lebih fokus untuk mendapatkan hasil output yang banyak, sehingga mereka akan memanfaatkan waktu kerja semaksimal mungkin.

3.Langkah mempercepat hasil produksi

Jika perusahaan mengalami peningkatan permintaan, penggunaan sistem gaji borongan menjadi hal yang cocok untuk diterapkan. Hanya perlu menaikan tarif upah untuk setiap output yang dihasilkan oleh pekerja agar lebih memotivasi para pekerja agar dapat bekerja lebih produktif, dan target output yang diharapkan akan dengan mudah tercapai.

4.Waktu kerja karyawan menjadi lebih efektif

Dengan menerapkan sistem gaji borongan, besarnya upah yang akan diterima oleh para pekerja atau karyawan akan ditentukan dari hasil output yang mereka hasilkan. Maka dari dari itu, para pekerja akan membuat management waktu kerja sebaik mungkin agar dapat menghasilkan output sebanyak mungkin, sehingga bayaran yang dihasilkan pun menjadi lebih besar. Sehingga tidak ada alasan bagi karyawan atau pekerja untuk bermalas-malasan ketika jam kerja berlangsung.

Cara Menghitung Gaji Borongan

Agar kamu mengetahui bagaimana sistem perhitungan dalam menentukan besarnya nominal gaji yang dibayarkan kepada pekerja atau karyawan dengan menggunakan sistem gaji borongan, berikut ini ada sebuah contoh perhitungan untuk menentukan besarnya upah gaji yang diberikan kepada para pekerja atau karyawan dengan menggunakan sistem gaji borongan:

Sebuah pabrik sepatu membuat sebuah target yang harus dipenuhi oleh para pekerja pabriknya sebanyak 100 pasang sepatu setiap harinya, dengan melakukan pemberian upah sebesar Rp 900/unit yang didapatkan. Dan jika ada pekerja atau karyawan yang mampu menghasilkan sepatu melebihi target harian yang telah ditetapkan, pabrik akan menghargai Rp 1000/ unit dari yang dihasilkan.

Jika Romi yang bekerja di pabrik sepatu tersebut mampu menghasilkan sepatu sebanyak 133 unit dalam satu hari, berapa besar gaji borongan yang akan diperoleh Romi pada hari itu?

Rumus Gaji Borongan : ( Jumlah target yang dicapai x harga) + (  Jumlah barang melebihi target  x harga)

( 100 x 900) + ( 33 x 1.000)

90.000 + 33.000

= 123.000

Jadi, besarnya gaji borongan yang diterima oleh Romi pada hari itu adalah sebesar Rp 123.000,00

Jenis Pekerjaan Yang Cocok Menggunakan Sistem Gaji Borongan

Tidak semua jenis pekerjaan atau usaha akan cocok menggunakan pembayaran gaji dengan sistem borongan. Salah satu jenis usaha yang mungkin tidak cocok jika menggunakan pembayaran upah dengan sistem borongan adalah perusahaan penyediaan jasa dan perusahaan yang menjalan usaha dibidang administratif, hal ini dikarenakan output yang dihasilkan dari perusahaan jasa sangat sulit untuk dilakukan perhitungan.

Namun ada juga beberapa perusahaan atau penyedia kerja yang menggunakan sistem upah secara borongan sebagai sistem pembayaran upah yang paling efektif untuk digunakan. Berikut ini ada beberapa jenis pekerjaan yang dinilai cocok jika menggunakan sistem pembayaran gaji dengan menggunakan borongan:

  1. Proyek bangunan.
  2. Pabrik pembuatan barang
  3. Konveksi
  4. Perusahaan penjualan atau marketing

Baca Juga : Cara Menghitung THR Karyawan

Jenis-Jenis Sistem Pembayaran Uapah Atau Gaji

Selain sistem pembayaran secara borongan, di Indonesia masih ada beberapa jenis sistem pembayaran yang paling umum digunakan. Berikut ini ada beberapa sistem pembayaran upah atau gaji yang cukup sering digunakan untuk melakukan pembayaran gaji pada pekerja atau karyawan:

1.Pembayaran Gaji Berdasarkan Waktu

Pembayaran upah berdasarkan periode waktu merupakan salah satu jenis upah yang mungkin paling banyak digunakan oleh para perusahaan. Sesuai dengan namanya, pembayaran upah akan dilakukan pada periode waktu yang telah disepakati, yaitu harian, mingguan atau bulanan.

2.Pembayaran Gaji Bagi Hasil

Dalam sistem pengaplikasiannya, sistem pembayaran gaji bagi hasil akan dilakukan oleh perusahaan atau tempat pemberi kerja kepada para pekerja atau karyawannya, yang besarnya nominal yang diberikan akan sesuai dengan jumlah produksi atau hasil yang dicapai dari setiap karyawan.

3.Pembayaran Gaji Sistem Bonus

Pembayaran gaji dengan menggunakan sistem bonus pada umumnya akan dilakukan oleh perusahaan jika seorang karyawan telah mencapai target yang telah ditentukan dalam periode waktu tertentu. Pemberian gaji dengan sistem ini juga dapat diberikan kepada karyawan yang memiliki prestasi dalam bidang kerja yang ia lakukan. Sehingga, pemberian gaji dengan sistem bonus ini hanya terdapat pada waktu-waktu tertentu.

4. Pembayaran Gaji Dengan Sistem  Berkala

Sistem pembayaran gaji ini pada umumnya hanya diberikan berdasarkan kondisi yang dialami perusahaan atau tempat kerja. Jika perusahaan terhitung mengalami kemajuan, para pekerja atau karyawannya mungkin akan mendapatkan tambahan gaji, namun tidak menutup kemungkinan jika kondisi perusahaan atau tempat kerja mengalami penurunan, pengurangan gaji juga dapat terjadi.

Sekian informasi mengenai bagaimana cara menghitung gaji borongan, semoga informasi tersebut bermanfaat. Terimakasih telah membaca……..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *