Pengalaman Kerja Menjadi TKI di Korea Selatan

Pengalaman Kerja TKI Korea

Jika sebelumnya kita telah membahas bagaimana pengalaman kerja menjadi TKI di Jepang, pada artikel kali ini rubuh.com akan membahas sebuah hal yang masih berhubungan dengan pengalaman kerja di luar negeri lainnya, yaitu pengalaman kerja menjadi TKI di Korea Selatan.

Menjadi seorang PMI (Pekerja Migran Indonesia) atau yang lebih sering akrab disebut dengan TKI merupakan salah satu tujuan karir kebanyakan orang saat ini. Hal ini terbukti dengan semakin tingginya minat para masyarakat dan juga semakin banyaknya sekolah-sekolah bahasa luar negeri yang memposisikan dirinya sebagai perantara dalam memudahkan urusan pemberangkatan para TKI ke luar negeri.

Selain Jepang yang telah menjadi salah satu negara tujuan penempatan TKI terbanyak, Negara Ginseng atau Korea Selatan ternyata juga menjadi salah satu negara idaman para TKI untuk mengadu nasib saat ini. Hal ini terbukti dengan data yang dimiliki oleh BP2MI yang mengatakan jika jumlah PMI yang bekerja di Korea Selatan pada tahun 2022 adalah sebesar 12.000 jiwa, dan mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang hanya menembus angka 6.000 orang per tahun. Begitu luar biasa bukan?

Bagi kamu yang mungkin ingin ataupun sudah mengikuti proses untuk menjadi seorang TKI atau PMI yang bekerja di Korea, artikel berikut ini akan mencoba membedah secara jelas mengenai pengalaman kerja menjadi seorang TKI Korea, yang mana informasi di dalamnya diperoleh dari berbagai sumber yang terpercaya.

Keuntungan Menjadi TKI Korea

Banyak orang mengatakan, untuk menjadi seorang TKI yang dapat bekerja di Korea secara resmi, proses dan juga seleksi yang dilakukan cukup sulit dibandingkan menjadi TKI di negara lain. Meskipun begitu, apabila kamu telah dinyatakan lolos dan dinyatakan siap untuk berangkat, kamu akan segera mendapatkan berbagai keuntungan berikut ini:

1. Gaji  dan tunjangan yang besar

Pengalaman Kerja TKI Korea

Meski sudah bukan rahasia umum lagi jika gaji perbulan seorang TKI luar negeri akan jauh lebih besar dibandingkan dengan gaji pekerja dalam negeri, namun gaji perbulan seorang TKI Korea dapat dikatakan sebagai salah satu gaji tertinggi yang diperoleh TKI yang bekerja di kawasan Asia.

Bagaimana tidak, jika kamu dapat bekerja secara full selama satu bulan penuh, kamu akan dibayar dengan gaji pokok sebesar 25-30 juta atau bahkan lebih. Selain gaji pokok yang secara pasti akan didapatkan setiap bulannya, kamu juga berkesempatan untuk mendapatkan berbagai macam tunjangan seperti tunjangan makan, transportasi, lembur dan yang lainnya.

Sebagai bahan referensi, berikut ini ada perbandingan gaji rata-rata TKI di Korea berdasarkan kota di tahun 2022:

No Kota Besaran Gaji Rupiah
1 Bucheon 3,600,000 KRW Rp 44,372,800
2 Busan 4,290,000 KRW Rp 53,141,900
3 Daegu 4,130,000 KRW Rp 51,043,300
4 Daejeon 4,060,000 KRW Rp 50,172,600
5 Goyang 3,760,000 KRW Rp 46,504,800
6 Gwangju 3,980,000 KRW Rp 49,185,800
7 Incheon 4,210,000 KRW Rp 52,051,100
8 Seongnam 3,670,000 KRW Rp 45,306,700
9 Seoul 4,360,000 KRW Rp 53,874,800
10 Suweon 3,910,000 KRW Rp 48,267,100
11 Ulsan 3,840,000 KRW Rp 47,396,400

*Data tersebut menggunakan asumsi kurs 1 KRW = 123.81 IDR. Namun, perlu diingat bahwa kurs dapat berubah sewaktu-waktu, sehingga nilai dalam rupiah tersebut dapat berbeda tergantung pada kurs yang berlaku pada saat transaksi.

2. Membantu melatih kedisiplinan

Korea menjadi salah satu negara yang mengedepankan kedisiplinan dalam bekerja. Sangat berbeda dengan bekerja di Indonesia yang akrab dengan budaya santuy, bekerja di Korea membutuhkan etos kerja yang sangat tinggi dan kecepatan dalam menjalankan tugas. Maka dari itu, bekerja hingga lembur dan juga dapat mengerjakan segala hal yang tidak sesuai dengan peran menjadi hal yang wajar ketika bekerja di Korea.

Jika hal ini diambil dari segi positif, tentu saja ini merupakan sebuah hal yang bagus guna melatih diri untuk mencoba memanfaatkan waktu seefektif mungkin.

3. Lingkungan hidup yang nyaman

Layaknya latar yang ditampilkan dalam drakor, Korea memang menjadi salah satu negara yang memiliki tingkat kesadaran rakyatnya atas kebersihan lingkungan yang sangat tinggi. Hal ini tentu menjadi sebuaah poin plus bagi kamu yang bekerja di sana. Dapat bekerja di tempat yang bersih tentu saja secara tidak langsung akan meningkatkan kenyaman dalam bekerja.

4. Biaya hidup yang tidak terlalu mahal

Meskipun gaji yang diberikan kepada para pekerja cukup tinggi, namun kamu masih dapat memiliki kehidupan yang sederhana dan tentu saja murah, sehingga gaji yang kamu dapatkan masih bisa untuk ditabung. Memilih untuk  tinggal di Goshiwon dan makan makanan murah seperti bibimbap, nasi kimchi, kimbab, dan lain-lain yang seharga kantong mahasiswa kos-kosan, menjadi salah satu solusi penghematan biaya hidup yang dapat kamu pilih.

5. Fasilitas kesehatan dan jaminan sosial

TKI di Korea Selatan juga mendapatkan fasilitas kesehatan dan jaminan sosial yang baik, yang dapat membantu dalam menghadapi berbagai risiko kesehatan atau kecelakaan kerja. Sesuai dengan pengalaman kerja jadi TKI Korea Selatan, hal ini sangat membantu bagi pekerja Indonesia yang memang memerlukan fasilitas kesehatan dalam pekerjaannya.

Selama bertahun-tahun tinggal di Korea, tentu pernah berurusan dengan masalah kesehatan (sakit) setidaknya sekali. Masuk ke rumah sakit tidak perlu administrasi yang ribet dan biayanya tergantung oleh perusahaan, bisa diklaim (dicover) perusahaan atau bayar dengan uang pribadi. Ya, begitulah suka duka kerja di korea.

6. Peluang untuk menjalin hubungan dengan orang asing

Selain bertemu dengan orang Korea, menjadi TKI di Korea Selatan juga memberikan kesempatan untuk menjalin hubungan dengan orang asing dari berbagai negara, karena Korea Selatan adalah negara yang multikultural. Hubungan yang dimaksud bisa berupa relasi bisnis, pertemanan maupun percintaan.

Emang ada yang mulanya kerja di Korea malah menikah dengan warga asli sana? Tentu saja ada! Hal ini jadi pertanda baik untukmu yang ingin menikah dengan warga negara asing.

6. Bekerja sambil berwisata

Sudah bukan rahasia umum lagi jika Korea merupakan salah satu destinasi negara tujuan bagi para orang-orang luar negeri untuk berwisata dan liburan. Dengan bekerja di sana, secara tidak langsung kamu dapat bekerja sembari berwisata dengan biaya yang murah bukan?

Namun, menjadi TKI di Korea Selatan juga memiliki tantangan dan risiko tersendiri, seperti perbedaan budaya, kesulitan beradaptasi, dan risiko kekerasan atau pelecehan di tempat kerja. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menjadi TKI di Korea Selatan, calon TKI sebaiknya mempertimbangkan baik-baik segala risiko dan manfaat yang ada.

Resiko Kerja di Korea Selatan

Pekerja Indonesia (migran) di Korea Selatan menghadapi berbagai resiko dalam lingkungan kerja mereka. Penting bagi mereka untuk memahami dan mampu mengelola resiko-resiko ini agar dapat menjaga kesejahteraan dan keselamatan mereka selama bekerja di negara tersebut. Berikut adalah beberapa resiko kerja di Korea Selatan yang perlu diperhatikan:

Diskriminasi dan Perlakuan Tidak Adil

Pekerja migran di Korea Selatan sering kali menghadapi diskriminasi dan perlakuan tidak adil. Mereka mungkin menghadapi diskriminasi berdasarkan ras, kewarganegaraan, atau latar belakang budaya mereka. Diskriminasi ini dapat berdampak negatif pada kondisi kerja dan kehidupan sehari-hari pekerja migran. Pemerintah Korea Selatan telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah ini, tetapi tantangan masih ada.

Masalah Bahasa dan Komunikasi

Salah satu tantangan utama bagi pekerja migran di Korea Selatan adalah bahasa dan komunikasi. Bahasa Korea tidak mudah dipelajari, dan pemahaman yang buruk dapat menyebabkan kesalahpahaman di tempat kerja. Selain itu, sulitnya berkomunikasi dengan rekan kerja dan atasan dapat menghambat produktivitas dan memperburuk kondisi kerja.

Perbedaan Budaya dan Adaptasi

Pekerja migran juga dihadapkan pada perbedaan budaya yang signifikan di Korea Selatan. Sistem kerja, etika kerja, dan kebiasaan sehari-hari mungkin berbeda dengan yang mereka alami di negara asal. Sulitnya beradaptasi dengan lingkungan kerja dan kehidupan sehari-hari baru dapat menyebabkan stres dan ketidaknyamanan.

Kondisi Kerja yang Tidak Aman

Kondisi kerja yang tidak aman juga menjadi resiko yang signifikan bagi pekerja migran di Korea Selatan. Beberapa sektor, seperti manufaktur, mungkin memiliki standar keselamatan yang rendah atau kurang diperhatikan. Pekerja migran perlu waspada terhadap risiko cedera dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat.

Jam Kerja yang Panjang

Di beberapa sektor di Korea Selatan, pekerja migran sering kali dihadapkan pada jam kerja yang panjang. Jam kerja yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan, stres, dan mengganggu keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Penting bagi pekerja migran untuk menjaga keseimbangan ini demi kesejahteraan mereka sendiri.

Cara dan Syarat Menjadi TKI  Korea

Cara dan Syarat Menjadi TKI  Korea

Korea Selatan menjadi salah satu negara tujuan bagi sebagian besar Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk mengejar kehidupan yang lebih baik. Namun, untuk menjadi TKI di Korea Selatan, terdapat beberapa syarat dan prosedur yang harus dipenuhi.

Pertama-tama, calon TKI harus memenuhi persyaratan umum seperti berusia 18-39 tahun, memiliki kesehatan yang baik, serta tidak memiliki catatan kriminal. Selain itu, calon TKI juga harus memiliki kemampuan bahasa Korea yang cukup baik, karena kemampuan bahasa ini menjadi salah satu syarat utama yang ditentukan oleh pemerintah Korea Selatan.

Selain persyaratan umum tersebut, calon TKI juga harus mengikuti prosedur pendaftaran dan seleksi yang diatur oleh pemerintah Indonesia dan Korea Selatan. Proses pendaftaran biasanya dilakukan melalui lembaga pemerintah atau swasta yang memiliki izin resmi untuk merekrut TKI. Calon TKI juga harus mengikuti beberapa tahap seleksi, termasuk tes kesehatan dan psikologi, serta tes kemampuan bahasa Korea.

Setelah lulus seleksi, calon TKI harus mengikuti pelatihan dan orientasi sebelum berangkat ke Korea Selatan. Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan calon TKI menghadapi tantangan dan kondisi yang mungkin dihadapi saat bekerja di Korea Selatan.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, calon TKI juga harus memahami hak dan kewajiban yang dimilikinya sebagai TKI di Korea Selatan. Hal ini meliputi hak-hak terkait upah, jaminan sosial, kesehatan, dan perlindungan dari pelecehan dan diskriminasi.

Secara keseluruhan, menjadi TKI di Korea Selatan memerlukan persiapan dan upaya yang cukup besar. Namun, dengan memenuhi persyaratan dan mempersiapkan diri dengan baik, menjadi TKI di Korea Selatan dapat menjadi peluang untuk meningkatkan kualitas hidup dan karir bagi banyak orang.

1. Cara Agar Dapat Menjadi TKI Korea

Untuk dapat menjadi seorang TKI yang bekerja di Korea, berikut ini ada dua lembaga yang dapat kamu pilih dan gunakan  sebagai cara untuk membantu proses pendaftaran hingga keberangkatan:

  • Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)

Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) adalah badan pemerintahan yang berfungsi untuk melindungi para pekerja migran Indonesia, mulai dari tahap persiapan sebelum keberangkatan hingga tahap kerja di luar negeri. Selain melindungi pekerja Indonesia, BP2MI juga menyalurkan pekerja untuk kerja di luar negeri sesuai dengan permintaan perusahaan yang kerja sama dengan Indonesia.

BP2MI yang telah bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja Korea Selatan, membuka kesempatan bagi para pekerja migran Indonesia untuk dapat memilih lima sektor pekerjaan yang ditawarkan, yaitu yaitu manufaktur, perikanan, pertanian, jasa, dan konstruksi. Namun sayangnya, Pemerintah Korea hingga saat ini baru membuka sektor manufaktur dan perikanan untuk dipilih oleh para PMI.

  • Lembaga Pelatihan Kerja (LPK)

Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) merupakan sebuah badan atau lembaga yang berfungsi untuk menyelenggarakan pelatihan kerja. Di Indonesia, LPK dapat berasal dari instansi pemerintahan, perusahaan, atau perorangan (swasta). Lembaga pelatihan kerja tidak hanya berfungsi sebagai penyelenggara pelatihan saja, tetapi juga menyalurkan pekerja ke berbagai perusahaan di luar negeri yang bekerjasama dengan mereka.

2. Syarat Menjadi TKI Korea

Untuk dapat menjadi seorang TKI yang bekerja di Korea, berikut ini ada beberapa syarat yang harus dilengkapi dan dilakukan sehingga seseorang dapat dinyatakan lulus dan siap melakukan keberangkatan:

 Syarat kriteria

Agar seseorang dapat mendaftarkan diri sebagai salah satu calon TKI yang bekerja di Korea, ada beberapa syarat kriteria berikut ini yang harus dimiliki:

    1. Minimal merupakan lulusan SLTP sederajat
    2. Pria atau wanita yang telah berusia 18 hingga 39 tahun.
    3. Tidak sedang memiliki permasalahan hukum sehingga dicekal untuk berpergian ke luar negeri oleh pemerintah Indonesia
    4. Sehat secara jasmani dan rohani
    5. Tidak buta warna total atau parsial
    6. Tidak mengidap penyakit hepatitis, TBC, penyakit kelamin, HIV, dan lain-lain

Berkas dan dokumen

Selain dapat memenuhi pesayartan kriteria yang telah disebutkan di atas, bagi calon TKI yang ingin bekerja di Korea haruslah dapat melengkapi beberapa persyaratan dokumen berikut ini:

    1. Kartu identitas diri(KTP)
    2. Ijazah pendidikan terakhir(minimal SMP)
    3. Paspor yang masih berlaku
    4. Surat keterangan tidak buta warna.
    5. Email pribadi yang masih aktif

Dinyatakan Lulus ujian EPS-TOPIK

Syarat berikutnya yang harus dipenuhi jika ingin menjadi TKI Korea adalah dinyatakan telah lulus mengikuti ujian EPS-TOPIK. Ujian EPS-TOPIK (Employment Permit System – Test Of Proficiency In Korean) merupakan ujian tahap 1 yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan untuk mengetahui kemampuan berbahasa Korea calon pekerja.

Lulus ujian kemampuan

Setelah seorang calon TKI Korea dinyatakan telah lulus dalam ujian EPS-TOPIK, ujian kemampuan menjadi tahap selanjutnya yang harus dilalui guna mendapatkan sertifikat kemampuan dan dapat melamar pekerjaan. Pada umumnya, ujian kemampuan akan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu tes wawancara, tes kekuatan fisik, dan tes kemampuan dasar.

Berapa Gaji TKI Korea Selatan 2023?

Berapa Gaji TKI Korea Selatan 2023?

Gaji TKI di Korea Selatan bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan dan perusahaan tempat mereka bekerja. Namun, secara umum, gaji TKI di Korea Selatan termasuk cukup tinggi dibandingkan dengan gaji rata-rata di Indonesia.

Untuk TKI yang bekerja di sektor manufaktur atau pabrik, gaji yang diterima dapat mencapai sekitar 1.500 hingga 2.000 dolar AS per bulan, tergantung pada jam kerja dan jenis pekerjaan yang dilakukan. Maka jika dirupiahkan, gaji tersebut berkisar antara 21,750,000 hingga 29,000,000 rupiah per bulan.

Sementara itu, untuk TKI yang bekerja di sektor jasa, seperti perawatan anak atau orang tua, gaji yang diterima dapat lebih tinggi dan mencapai sekitar 2.000 hingga 2.500 dolar AS per bulan. Maka jika dirupiahkan, gaji tersebut berkisar antara 29,000,000 hingga 36,250,000 rupiah per bulan.

Namun, perlu diingat bahwa gaji tersebut belum termasuk potongan pajak dan biaya hidup sehari-hari di Korea Selatan, seperti biaya makan, transportasi, dan tempat tinggal. Oleh karena itu, meskipun gaji TKI di Korea Selatan relatif tinggi, mereka juga harus mempertimbangkan biaya hidup yang cukup mahal di negara tersebut.

Berapa gaji pabrik TKI di Korea?

Gaji TKI di pabrik di Korea Selatan dapat bervariasi tergantung pada jenis industri dan tingkat keahlian. Namun, menurut data dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Korea Selatan, gaji bulanan TKI di sektor manufaktur atau pabrik di Korea Selatan rata-rata antara 1.500.000 hingga 2.000.000 won (setara dengan sekitar 18 juta hingga 24 juta rupiah) per bulan.

Namun, perlu diingat bahwa biaya hidup di Korea Selatan relatif tinggi, terutama di kota-kota besar seperti Seoul dan Busan. Selain itu, pengeluaran bulanan untuk biaya hunian dan transportasi juga perlu diperhitungkan dalam perencanaan keuangan bagi para TKI di Korea Selatan.

Berapa pesangon TKI Korea?

Sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan di Korea Selatan, para pekerja termasuk TKI berhak menerima pesangon atau kompensasi atas pemutusan hubungan kerja yang tidak disebabkan oleh kesalahan mereka. Besaran pesangon yang diterima oleh TKI di Korea Selatan bergantung pada masa kerja dan alasan pemutusan hubungan kerja.

Untuk TKI yang bekerja lebih dari satu tahun dan kurang dari dua tahun, mereka berhak menerima pesangon sebesar 30% dari rata-rata upah yang diterima dalam enam bulan terakhir. Sementara itu, untuk TKI yang bekerja lebih dari dua tahun dan kurang dari tiga tahun, pesangon yang diterima adalah 50% dari rata-rata upah yang diterima dalam enam bulan terakhir.

Untuk TKI yang bekerja lebih dari tiga tahun, pesangon yang diterima adalah 80% dari rata-rata upah yang diterima dalam enam bulan terakhir. Namun, perlu dicatat bahwa terdapat beberapa pengecualian untuk beberapa jenis pekerjaan atau kondisi yang diatur oleh hukum ketenagakerjaan Korea Selatan. Oleh karena itu, disarankan untuk memperhatikan hak-hak pekerja dan persyaratan hukum yang berlaku terkait dengan pesangon bagi TKI di Korea Selatan.

Berapa lama kontrak kerja TKI?

Kontrak kerja bagi TKI di Korea Selatan biasanya memiliki jangka waktu tertentu, yaitu sekitar 3 tahun. Namun, terdapat juga kontrak kerja dengan jangka waktu yang lebih pendek atau lebih panjang, tergantung pada perusahaan atau industri tempat TKI bekerja.

Setelah kontrak kerja selesai, TKI dapat memilih untuk memperpanjang kontraknya atau kembali ke negaranya asal. Apabila TKI ingin memperpanjang kontrak kerjanya di Korea Selatan, ia dapat mencari informasi mengenai prosedur dan persyaratan yang berlaku untuk memperpanjang visa kerja di Korea Selatan.

Namun, perlu diingat bahwa kontrak kerja bagi TKI di Korea Selatan diatur oleh undang-undang dan peraturan pemerintah. Selain itu, ada juga perjanjian antara perusahaan tempat TKI bekerja dan pemerintah Indonesia yang mengatur perlindungan hak-hak dan kesejahteraan TKI di Korea Selatan. Oleh karena itu, sebaiknya TKI memahami dan mematuhi ketentuan yang berlaku dalam kontrak kerja mereka untuk menghindari masalah dan memastikan hak-haknya terlindungi.

Daftar jadi TKI Bayar Berapa?

Proses pendaftaran sebagai TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di Korea Selatan melalui program pemerintah Indonesia, yaitu Korsel EPS-TOPIK, tidak memungut biaya apapun dari calon TKI.

Namun, terdapat beberapa biaya lain yang harus ditanggung oleh calon TKI seperti biaya tes kesehatan, biaya sertifikasi keahlian, dan biaya administrasi lainnya. Selain itu, beberapa agen atau perusahaan penyalur TKI mungkin menawarkan layanan dan bantuan dalam proses pendaftaran yang memerlukan biaya tambahan.

Namun, perlu diingat bahwa calon TKI sebaiknya mencari informasi dari sumber-sumber resmi dan terpercaya seperti situs web pemerintah atau kantor perwakilan Indonesia di Korea Selatan untuk memastikan bahwa proses pendaftaran dilakukan secara benar dan tidak memakan biaya yang tidak seharusnya.

Bagaimana Kehidupan TKI di Korea Selatan?

Kehidupan sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Korea Selatan dapat menjadi pengalaman yang menarik, tetapi juga menantang. Terlepas dari gaji yang relatif tinggi, para TKI di Korea Selatan dihadapkan pada sejumlah tantangan seperti perbedaan budaya dan bahasa, tuntutan kerja yang tinggi, serta kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru.

Namun, bagi mereka yang berhasil menyesuaikan diri dan berhasil meraih kesuksesan di negara tersebut, pengalaman sebagai TKI di Korea Selatan bisa menjadi investasi untuk karir dan masa depan mereka. Dalam paragraf ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai kehidupan dan tantangan yang dihadapi oleh TKI di Korea Selatan.

Sebagai sebuah negara maju dengan budaya yang unik, kehidupan sebagai TKI di Korea Selatan bisa menjadi tantangan tersendiri. Berikut adalah beberapa hal yang bisa saya sampaikan tentang kehidupan TKI di Korea Selatan:

  • Bahasa dan Budaya: Salah satu tantangan utama bagi TKI di Korea Selatan adalah perbedaan bahasa dan budaya yang sangat besar dengan Indonesia. TKI harus belajar bahasa Korea untuk berkomunikasi dengan baik di tempat kerja dan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, perbedaan budaya seperti pola makan, cara berpakaian, dan perilaku sosial juga bisa menjadi hal yang membingungkan dan menantang.
  • Tempat Tinggal: Tempat tinggal untuk TKI di Korea Selatan seringkali terbatas dan cukup mahal. TKI harus mencari tempat tinggal yang cocok dengan budget dan jarak yang dekat dengan tempat kerja. Namun, ada juga perusahaan yang menyediakan fasilitas tempat tinggal bagi karyawan mereka, sehingga TKI tidak perlu repot-repot mencari tempat tinggal sendiri.
  • Jam Kerja yang Panjang: Beberapa sektor pekerjaan di Korea Selatan terkenal dengan jam kerja yang sangat panjang, bahkan hingga melebihi jam kerja normal. Hal ini bisa membuat TKI merasa sangat lelah dan stress di tempat kerja.
  • Tuntutan Kerja yang Tinggi: Perusahaan di Korea Selatan terkenal dengan tuntutan kerja yang sangat tinggi, dengan tingkat persaingan yang ketat. Hal ini bisa membuat TKI merasa tertekan dan harus bekerja keras untuk memenuhi target yang ditetapkan.
  • Kesulitan Beradaptasi: Beradaptasi dengan lingkungan baru bisa menjadi tantangan besar bagi TKI di Korea Selatan. Selain perbedaan bahasa dan budaya, TKI juga harus beradaptasi dengan sistem transportasi yang berbeda dan kebiasaan sehari-hari yang berbeda dengan di Indonesia.

Namun, meskipun ada banyak tantangan dalam kehidupan sebagai TKI di Korea Selatan, banyak TKI yang berhasil sukses dan menikmati pengalaman yang berharga selama bekerja di sana.

Kesimpulan Tentang Pengalaman Kerja Jadi TKI di Korea Selatan

Pengalaman Kerja Jadi TKI di Korea

Secara keseluruhan, kerja di Korea Selatan bisa menjadi pengalaman yang menarik dan menantang bagi para tenaga kerja asing. Kesempatan untuk belajar budaya dan bahasa Korea serta meraih pengalaman kerja di negara maju seperti Korea Selatan bisa menjadi investasi untuk masa depan karir. Namun, perlu diingat bahwa hidup dan bekerja di Korea Selatan juga menantang.

Tantangan seperti perbedaan budaya, bahasa, dan tuntutan kerja yang tinggi bisa menjadi kendala bagi para tenaga kerja asing yang tidak terbiasa dengan lingkungan tersebut. Oleh karena itu, penting bagi para calon TKI di Korea Selatan untuk mempersiapkan diri secara matang, memperkuat keterampilan dan pengetahuan, serta mengikuti prosedur dan aturan yang berlaku.

Dengan begitu, kesempatan untuk meraih kesuksesan di Korea Selatan semakin besar. Sekian informasi mengenai pengalaman kerja menjadi TKI di Korea, semoga informasi  tersebut dapat bermanfaat bagimu. Terimakasih telah membaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *