Aspek Kesehatan Karyawan yang Harus Diperhatikan HRD

Ilustrasi Wawancara Kerja (HRD)
Ilustrasi Wawancara Kerja (HRD)

Sebagai seorang profesional di bidang HR (Human Resources), Anda memikul tanggung jawab besar atas kesejahteraan karyawan perusahaan. Anda harus menyadari bahwa individu yang bekerja untuk Anda merupakan tulang punggung dari kesuksesan perusahaan. Sumber Daya Manusia (SDM) adalah pusat dari setiap proses operasional, mulai dari pengembangan teknologi hingga distribusi produk, serta layanan langsung kepada klien.

Tanpa pengelolaan SDM yang baik, seluruh roda operasional akan terhenti. Walaupun tim Anda terdiri dari talenta berbakat, mereka dapat pergi kapan saja kecuali perusahaan mampu menerapkan strategi yang efektif untuk mempertahankan mereka.

Perusahaan masa kini semakin fokus pada peningkatan kesejahteraan fisik dan mental karyawan, berdasarkan penelitian yang menunjukkan bahwa kebiasaan kerja, kehadiran, dan performa sangat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan mereka.

Dengan kata lain, karyawan yang lebih sehat cenderung memiliki produktivitas yang lebih tinggi dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif. Oleh karena itu, program kesehatan di tempat kerja menjadi tren utama yang diadopsi oleh berbagai industri.

Bagi seorang HRD, merancang inovasi baru yang berfokus pada kesehatan karyawan serta berpartisipasi aktif dalam program kesehatan adalah prioritas yang tidak dapat diabaikan. Untuk membantu Anda memulai, berikut beberapa tren kesehatan di tempat kerja yang perlu Anda pertimbangkan dan integrasikan di lingkungan kerja Anda:

Nutrisi untuk Pikiran

Kita adalah apa yang kita konsumsi – dan tren tahun ini menekankan pentingnya menyediakan makanan sehat bagi karyawan. Usulkan kepada manajemen untuk menyediakan pasokan buah segar yang selalu tersedia di pantry perusahaan. Jika anggaran tidak memungkinkan, tingkatkan kesadaran karyawan dengan membagikan tips pola makan sehat melalui buletin perusahaan. Alternatif lain, adakan seminar nutrisi yang menghadirkan ahli gizi untuk memberikan edukasi kepada karyawan mengenai pentingnya pola makan sehat.

Pemanfaatan Alat Pelacak Kebugaran

Banyak perusahaan yang kini mengadopsi teknologi kebugaran sebagai bagian dari program kesehatan mereka. Mengumpulkan data kebugaran karyawan memberi wawasan mendalam mengenai kondisi fisik mereka, memungkinkan perusahaan merancang program kesehatan yang lebih efektif. Anda dapat memulainya dengan mensponsori karyawan yang bersedia menggunakan alat pelacak ini, atau memberikan insentif kepada mereka yang berpartisipasi dalam penggunaan teknologi ini untuk mendorong gaya hidup lebih sehat.

Pengelolaan Stres

Meskipun stres bukanlah fenomena baru, dampaknya terhadap kesehatan karyawan tidak bisa diabaikan. Berdasarkan hasil survei Staying @ Work 2015/2016, banyak karyawan dan pengusaha tidak berada pada frekuensi yang sama ketika stres menjadi masalah di tempat kerja. Berbicaralah secara terbuka dengan karyawan tentang tingkat stres mereka dan cara mereka menghadapinya. Setelah mengidentifikasi penyebabnya, Anda bisa menerapkan program manajemen stres yang sesuai untuk mengurangi kelelahan dan mencegah masalah kesehatan serius lainnya.

Fleksibilitas dalam Bekerja

Fleksibilitas waktu kerja kini menjadi bagian dari program kesehatan di banyak perusahaan. Jadwal kerja yang fleksibel terbukti meningkatkan kesejahteraan karyawan dan membantu mereka mempertahankan kebiasaan hidup sehat. Fleksibilitas juga mengurangi risiko burnout dan memperkuat kepercayaan antara karyawan dan perusahaan. Karyawan bisa menyesuaikan jam kerja mereka dengan aktivitas harian, memungkinkan mereka mendapatkan istirahat yang cukup sehingga lebih segar dan produktif keesokan harinya.

Ruang Kerja yang Lebih Sehat

Tahun ini, desain ruang kantor yang sehat menjadi perhatian utama banyak perusahaan. Penelitian menunjukkan bahwa tata letak kantor mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan karyawan, serta berdampak langsung pada produktivitas mereka. Anda dapat mulai dengan memastikan sirkulasi udara yang baik di ruang kerja melalui ventilasi yang optimal, atau mendesain ulang kantor agar mendorong aktivitas fisik, seperti berjalan kaki menuju area gym atau ruang hijau di kantor.

3 Cara agar Perusahaan Bisa Menangkap Feedback Karyawan Lebih Baik

#1 Diskusi Rutin antara Manajer dan Karyawan

Survei engagement yang diadakan satu atau dua kali setahun memang penting bagi perusahaan. Namun, diskusi yang dilakukan antara manajer dan karyawan mampu menampung feedback mereka dengan lebih baik. Baik dalam format satu lawan satu atau dalam diskusi dengan seluruh tim, percakapan ini sangat efektif.

Bahkan untuk karyawan lapangan sekalipun, meeting antar tim dapat mengurangi risiko disengagement dengan perusahaan. Perusahaan akan mendengar feedback langsung dari karyawan, menjaga mereka tetap sejalan dengan tujuan perusahaan, dan menyediakan ruang agar ide-ide baru terus bermunculan.

Menjaga Komunikasi Karyawan

Perusahaan juga perlu memperhatikan bagaimana karyawan bisa berkomunikasi dengan tim dan rekan kerja mereka. Misalnya, penggunaan aplikasi seperti Slack atau Flock bisa menjadi platform chat yang efektif. Selain bisa berkomunikasi dengan rekan kerja dan membuat grup kolaborasi, perusahaan juga dapat memberikan informasi secara real-time melalui platform tersebut.

Stay Conversations

Banyak perusahaan kini memanfaatkan stay conversations untuk mendapatkan feedback dari karyawan. Sesuai namanya, stay conversations fokus pada alasan mengapa karyawan memilih untuk tetap bekerja di perusahaan. Dengan cara ini, Anda akan mendapatkan wawasan berharga mengenai apa yang memotivasi setiap karyawan dan apa yang mereka harapkan dari pengalaman kerja mereka.

Mengumpulkan feedback hanyalah langkah pertama. Langkah selanjutnya adalah menginformasikan kepada karyawan kapan dan bagaimana feedback tersebut akan diimplementasikan. Jika perusahaan gagal pada tahap ini, efeknya dapat menurunkan tingkat engagement dan membuat karyawan merasa diabaikan.

Peran PAFI dalam Mendukung Komunikasi Karyawan

Dalam konteks ini, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) juga memainkan peran penting. PAFI mendukung pengembangan komunikasi efektif antara tenaga kesehatan melalui edukasi dan pelatihan. Mereka juga sering mengadakan kampanye yang meningkatkan kesadaran tentang pentingnya komunikasi dalam organisasi. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi situs resmi mereka di pafikabkebumen.org.

Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, perusahaan bisa manampung masukan bahkan kritik karyawan dengan lebih baik dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif.

Kesimpulan Kesehatan yang buruk tidak hanya merugikan karyawan, tetapi juga bisnis secara keseluruhan. Perusahaan yang berprestasi mungkin telah menerapkan beberapa, jika tidak semua, tren kesehatan ini. Mengadaptasi perubahan kecil seperti ini bisa berdampak besar pada produktivitas karyawan, mengurangi izin sakit, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat serta lebih harmonis untuk semua pihak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *