Gaji merupakan elemen terpenting bagi seorang karyawan/pekerja yang merupakan tujuan utama sekaligus motivasi bagi seorang pekerja dalam menjalankan beban pekerjaan. Maka wajar saja jika seseorang ingin mendapatkan gaji yang sesuai dengan kemampuan yang telah ia berikan. Maka dari itu, melakukan negosiasi gaji adalah suatu hal yang penting!
Sayangnya masih banyak orang yang tidak atau bahkan belum mengerti bagaimana cara melakukan negosiasi gaji yang benar dan efektif. Hal ini biasanya terjadi pada seorang fresh graduate yang masih sangat minim sekali pengalaman dan pengetahuan tentang dunia kerja.
Supaya kamu tidak ‘kikuk’ saat melakukan negosiasi gaji, sebaiknya ketahui apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam proses negosiasi tersebut. Kamu juga perlu mempertimbangkan besaran gaji yang layak bagimu, bukan hanya menganggukan kepala saja ketika disodorkan besaran gaji oleh perusahaan yang tidak sesuai tanggung jawab kerjamu kelak.
Negosiasi Gaji Adalah?
Arti kata negosiasi merupakan suatu proses saat dua pihak mencapai perjanjian yang dapat memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan elemen-elemen kerja sama dan kompetisi.
Untuk pengertian negosiasi gaji adalah proses kesepakatan antara pemberi kerja (rekruter) dan pencari kerja (kandidat) mengenai besaran gaji dari pekerjaan tersebut. Seringkali pihak rekruter sebagai sisi pertama yang menawarkan nominal gaji tertentu. Kemudian kandidat bisa memilih untuk menyetujui, menolak ataupun mengajukan nominal yang diekspektasikan dan selanjutnya dipertimbangkan oleh rekruter.
Saat ini masih saja banyak calon karyawan ataupun pencari kerja yang ragu dalam negosiasi gaji, mereka cenderung menyetujui nominal yang disebutkan rekruter walaupun tidak sesuai dengan beban kerja. Mengapa banyak kandidat, khususnya fresh graduate yang masih ragu melakukan negosiasi?
- Kandidat tidka nyaman saat harus melakukan proses negosiasi gaji
- Takut terkesan memaksa atau arogan di hadapan rekruter
- Takut mendapat penilaian buruk sebelum bekerja
Melakukan negosiasi gaji memanglah suatu hal yang gampang-gampang susah. Maka kami telah menyiapkan beberapa tips, cara negosiasi gaji saat interview agar mempermudah dalam melakukan negosiasi gaji
Cara Negosiasi Gaji Saat Interview
1. Melakukan Riset Tempat Bekerja yang Dilamar
Tujuan utama melakukan riset adalah untuk mengetahui tarif gaji yang akan diberikan. Ditambah dengan melihat besarnya UMP (Upah Minimum Provinsi) & UMK( Upah Minimum Kabupaten/Kota) seusia lokasi perusahaan, sudah menjadi bekal untuk melakukan negosiasi gaji dengan HRD perusahaan.
Mencari tahu profil perusahaan adalah hal yang sangat membantu dalam proses interview maupun diskusi pemberian upah pekerja.
2. Pertimbangankan Biaya yang Ditanggung dalam Satu Bulan
Tujuan seseorang bekerja adalah untuk mencukupi kebutuhannya, syukur-syukur ada sisa untuk menabung dan foya-foya, hehe. Maka besaran gaji yang akan diterima adalah topik yang sensitif sekaligus vital karena berpengaruh pada kinerja dan keberlangsungan kerja karyawan.
Memang gaji lama-lama bisa naik sesuai kinerja dan jenjang karir, tapi alangkah lebih baik bila sedari awal nominal gaji yang dinegosiasikan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan primer, seperti makan, minum, tempat tinggal, dan transportasi.
Kalkulasikan terlebih dulu berapa sih biaya hidup yang kamu butuhkan dalam satu bulan, dari perhitungan itu kamu sudah mendapat gambaran gaji minimal yang bisa didiskusikan ketika negosiasi gaji berlangsung.
3. Sesuaikan dengan Keahlian
Skil ataupun keahlian berbanding lurus dengan pendapatan. Lihatlah sekelilingmu, dunia akan lebih menghargai suatu pekerjaan yang hanya bisa dilakukan sebagian kecil orang daripada pekerjaan yang bisa setiap orang lakukan. Maksudnya?
Seorang arsitek harus melalui serangkaian kualifikasi untuk menjadi ahli di bidang tersebut, sedangkan pelayan restoran tidak butuh skil khusus karena setiap orang bisa melakukannya. Karena tiap orang bisa, tak heran kalau bayarannya murah atau lebih kecil dibanding arsitek.
Jika dirasa kamu mempunyai skil tertentu dan merasa ahli di bidang tersebut, ajukan penawaran sebagai ganti atas keahlian yang kamu punya.
4. Promosikan Diri
Melakukan promosi diri cukup penting untuk dilakukan. Langkah ini berfokus pada menunjukan secara detail kemampuan dan keterampilan yang kamu miliki. Ini merupakan sebuah cara agar perusahaan yang dilamar dapat menilai apakah kamu memiliki kinerja yang dibutuhkan oleh mereka atau tidak.
Namun perlu diingat, jangan menggunakan alasan pribadi dengan niatan memancing empati HRD perusahaan, itu sama sekali tidak ada gunanya. Perusahaan hanya akan merekrut kandidat dan menaikan tawaran jika mereka menilai kemampuan yang kamu miliki benar-benar kan berkontribusi terhadap perusahaan mereka.
5. Sebutkan Gaji Terakhirmu
Sebutkan saja gaji yang kamu pernah dapat ketika bekerja di tempat kerja mu sebelumnya. Karena biasanya, HRD akan menggunakan itu sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan gaji yang sekiranya sesuai dengan gaji sebelumnya.
6. Jangan Menyebutkan Nominal Terlebih Dahulu
Seperti dijelaskan di awal bahwa pihak pertama yang memulai negosiasi gaji adalah rekruter, bukan pelamar kerja. Jadi kamu harap santai saja kalau si HRD belum mengarahkan pembicaraan ke besaran gaji. Tunggu saja ia bicara dan menjelaskan tentang perusahaan, sistem kerja, tanggung jawab dan sebagainya. Umumnya, tahap negosiasi gaji dilakukan di akhir sesi wawancara kerja.
7. Pertimbangkan Benefit Lainnya
Gaji empat juta tentu lebih besar dari tiga juta, tapi dilihat dulu fasilitas dan benefit apa saja yang kamu dapatkan? Apakah kamu dapat tempat tinggal? Mess karyawan? Tunjangan pulsa? BPJS Ketenagakerjaan? Transportasi? Uang makan? Dan masih banyak lagi.
Kamu berhak menanyakan fasilitas dan benefit apa yang kamu dapatkan selain gaji pokok tersebut. Hal ini bertujuan agar kamu tetap dapat melakukan kalkulasi besarnya gaji yang diterima dalam satu bulan jika kemungkinan terburuk kamu mendapatkan gaji di bawah ekspektasi.
8. Tanyakan Tentang Jenjang Karir
Jenjang karir berbanding lurus dengan kenaikan gaji, yah meskipun gaji selalu naik menyesuaikan UMK masing-masing daerah tapi tetap saja kebutuhan hidup seringkali lebih besar dibanding upah minimum pekerja. Tanyakan saja dengan bahasa yang halus, seperti “Oke saya setuju tapi kalau kenerja saya bagus atau karir saya naik, gaji saya ikut naik kan Pak/Bu?” rangkai saja kalimatnya sesuai situasi.
Hal ini bertujuan agar kamu mengetahui berapa estimasi pendapatan yang mungkin akan kamu dapatkan di kemudian hari.
Baca juga: Cara Hitung Gaji Prorata atau Prorate
Contoh Negosiasi Gaji
Kngin mengajikan negosiasi gaji ketika melamar kerja? Hindari menggunakan kalimat yang tidak sopan. Kamu bisa menggunakan contoh kalimat yang biasa digunakan untuk memulai proses negosiasi gaji ketika melamar pekerjaan.
- Contoh Percakapan Negosiasi gaji
- HRD: Bisa disebutkan kisaran gaji yang Anda minta untuk posisi sebagai X di perusahaan kami?
- Pelamar: Kisaran gaji yang saya harapkan sekitar 3 sampai 4 juta
- HRD: Kami menawarkan di angka 2,8 juta
- Pelamar: Apakah bisa jika ditambah dengan uang transport? Karena tempat tinggal saya cukup jauh dan perlu menggunakan mobil untuk menuju kantor
- HRD: Baik, akan kami pertimbangkan
- Cara Negosiasi Gaji dengan HRD
- HRD: Dari hasil interview dan proses rekrutmen karyawan perusahaan, kami menawarkan gaji posisi X di angka 5 juta. Apakah Anda setuju dengan penawaran yang diberikan?
- Pelamar: Apakah bisa dipertimbangkan kembali penawaran gaji untuk naik menjadi 5,5 juta?
- HRD: Apakah Anda mempunyai statemen yang bisa memperkuat alasan kami harus menaikkan gaji?
- Pelamar: Ada. Saya memang tidak memiliki sertifikat X, tetapi saya sudah mempunyai sertifikat Y dan Z. Rencananya, saya juga akan mengambil sertifikasi X bulan depan. Alasan lainnya adalah saya sudah mempunyai pengalaman kerja di posisi ini sebelumnya dan paham seluk beluk pekerjaan ini.
- HRD: Baik. Terima kasih atas pemaparannya. Alasan Anda akan kami pertimbangkan sebagai bahan evaluasi negosiasi gaji yang diharapkan.
- Contoh Nego Gaji Lewat WA
- HRD: Berdasarkan hasil wawancara, kami menawarkan gaji sebesar 5 juta
- Pelamar: Apakah bisa ditambah 500 ribu? Pengalaman kerja yang saya miliki dan karier saya sebelumnya di bidang yang sama bisa memberikan performa baik bagi perusahaan.
- HRD: Setelah dipertimbangkan dengan pimpinan, gaji yang akan kami berikan sebesar 5,5 juta
- Pelamar: Baik. Apakah bisa dijelaskan terkait tunjangan yang akan diberikan perusaahaan berupa apa saja?
Pentingnya Negosiasi Gaji Sebelum Masuk Kerja
- Gaji awal yang diambil berdasarkan keputusan negosiasi akan sangat berpengaruh ke gaji kamu selanjutnya, kenapa? Karena kenaikan gaji diambil dari persentase gaji saat ini. Makin tinggi gaji, makin tinggi persentase kenaikannya.
- Menunjukan kepercaraan diri. Negosiasi gaji juga menunjukkan pada rekruter bahwa kamu percaya diri dan tahu kompetensimu dengan baik.
- Dengan bernegosiasi, kamu memastikan untuk mendapat gaji yang sesuai dengan kebutuhanmu. Selain itu, kamu juga bisa memastikan perusahaan menghargaimu sesuai dengan kontribusi yang diberikan sebagai karyawan.
Selain Gaji, Apa Saja yang Bisa Dinegosiasikan?
Uang bukanlah segalanya, karena itu jangan terpaku terhadapnya. Ada beberapa hal yang bisa kamu diskusikan sebagai bahan pertimbangan rekruter, seperti:
- Kompensasi
- Jam kerja
- Benefit (asuransi, BPJS, uang makan, uang transportasi, tunjangan, dan lain-lain)
- Fleksibilitas (WFH, waktu cuti, waktu libur, lembur, dan sebagainya)
Kapan Boleh Negosiasi Gaji?
Apa saja yang boleh dan tidak dianjurkan ketika negosiasi gaji berlangsung, momen ini menentukan penilaian dari rekruter.
Positif | Negatif |
Saat ditanya tentang ekspektasi gaji | Sudah menyetujui offering rekruter |
Gaji yang ditawarkan tidak sesuai dengan pengalaman | Perusahaan menyampaikan bahwa ini adalah penawaran terbaik yang mampu mereka berikan |
Gaji yang ditawarkan tidak sesuai dengan kebutuhan hidup (lebih rendah dibanding UMK) | Tidak memiliki alasan jelas saat mengajukan gaji yang diinginkan |
Skala perusahaan yang harusnya bisa memberikan gaji tinggi (perusahaan besar) |
Melakukan negosiasi gaji memang sangat penting untuk dilakukan. Ini bukan hanya masalah tentang seberapa besar kamu akan digaji ketika bekerja pada suatu perusahaan, melainkan sebagai sarana tes kemampuan dalam berbicara dan mengumpulkan data sebagai bahan pertimbangan. Melalui besaran gaji yang kamu ajukan, HRD bisa melihat seberapa tinggi kamu ‘menghargai’ dirimu sendiri. Maka dari itu, jangan sampai kamu mengajukan gaji yang terlampau rendah. Hal ini akan membuat rekruter meragukan kemampuanmu.