Kamu pasti sudah sering mendengar istilah sales dan marketing. Banyak dari kita mengira bahwa kedua hal tersebut adalah sama, nyatanya berbeda. Marketing fokus pada memahami keinginan market dan calon pembeli. Makanya dinamakan market-ing.
Marketing adalah pekerjaan dibalik layar yang didalamnya berkumpul orang-orang yang senang dengan konsep dan riset.
Setelah paham apa yang dibutuhkan market, bagian produksi akan membuat produknya. Setelah selesai dengan tetek bengek produsi, barang itu dilempar ke bagian sales dengan bekal product knowledge dari bagian marketing.
Tugas sales atau SPG adalah menjual produk itu ke market hasil riset dari bagian marketing. Orang-orang di bagian sales biasanya lebih praktis dan first mover, berbeda dengan orang-orang marketing.
Kembali lagi ke topik utama, yakni pengalaman menjadi seorang sales promotion girl (SPG). Pekerjaan ini lebih cocok untuk orang yang senang berinteraksi dengan orang lain, bagi introvert tampaknya kamu akan dipaksa menjadi orang lain saat bekerja sebagai sales.
Saat pertama kali bekerja tentunya kamu akan diajarkan cara melayani konsumen, menghafalkan (nama, harga, jenis, spesifikasi, cara penggunaan, kelebihan dan kekurangan) produk yang kamu jual. Kamu juga sedikit belajar psikologi, bagaimana menyapa konsumen, cara berbicara dengannya, cara bereaksi terhadap konsumen yang tempramen (ada kok) dll.
Jika kamu seorang wanita maka siapkan stamina kamu untuk berdiri berjam-jam sambil menggunakan sepatu hak tinggi. Ya, karena pekerjaan ini butuh stamina dan penampilan yang menarik, karenanya banyak SPG yang berusia relatif muda.
Apa itu SPG?
Sales Promotion Girl (SPG) merujuk pada individu, khususnya perempuan, yang dipekerjakan untuk melakukan aktivitas promosi dan pemasaran produk atau layanan tertentu secara langsung kepada konsumen di lokasi ritel atau pusat perbelanjaan. Tugas utama SPG melibatkan penjelasan produk, memberikan informasi kepada pelanggan potensial, serta mendorong penjualan melalui interaksi langsung di tempat penjualan.
Sebagai agen pemasaran yang berada di garis depan, SPG berperan penting dalam merancang pengalaman positif bagi konsumen, membantu menciptakan kesan positif terhadap merek, dan meningkatkan pemahaman pelanggan terhadap produk atau layanan yang ditawarkan. Mereka juga dapat mengelola aktivitas promosi, seperti memberikan sampel produk, mengorganisir demonstrasi, atau memberikan hadiah promosi untuk meningkatkan daya tarik produk.
Pekerjaan SPG seringkali membutuhkan keterampilan komunikasi yang baik, pengetahuan produk yang mendalam, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai situasi dan tipe pelanggan. Meskipun biasanya berfokus pada sektor ritel, peran SPG dapat ditemukan di berbagai industri, termasuk elektronik, kosmetik, makanan dan minuman, dan lainnya.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun istilah “Sales Promotion Girl” mungkin merujuk pada jenis pekerjaan tertentu, seiring waktu, industri juga telah melibatkan pria dalam peran serupa yang dikenal sebagai Sales Promotion Boy (SPB) atau Sales Promotion Representative (SPR). Sehingga istilah yang lebih umum digunakan saat ini adalah Sales Promotion Staff (SPS) yang mencakup kedua jenis kelamin.
Suka Duka Menjadi SPG
Kekurangan Jadi SPG
Sebagai seorang Sales Promotion Girl (SPG), pengalaman kerja ini telah memberikan pencerahan tentang realitas pekerjaan di dunia ritel. Meskipun memiliki kelebihan dan kekurangan, menjadi SPG mengajarkan banyak hal tentang keterampilan interpersonal, pemasaran, dan manajemen waktu.
Saatnya kita masuk ke poin gak enaknya menjadi seorang sales khususnya SPG (Sales Promotion Girl).
1. Seringkali menerima pelecehan verbal (catcalling, digoda, dll). Bahkan ada yang ditawar oleh om-om atau bahkan mas-mas yang nakal. Seperti, ketika sedang mendeskripsikan produk sambil promosi, mereka menjawab “saya beli, tp kamu mau dong pulang nya saya anter?”
2. Dipandang sebelah mata oleh orang lain. Bukan hal baru jika pekerjaan SPG jadi pekerjaan yang rendah dimata orang lain. Banyak yang menatap dengan pandangan merendahkan, nada yang mengejek, bahkan ada teman yang menjauh seakan ini pekerjaan yang hina. Positifnya, kamu bisa menyeleksi siapa temanmu yang asli.
3. Antri. Jika sudah jam pulang, semua akan lari-lari buru-buru mencari barisan supaya mereka bisa menjadi orang-orang awal yang diperiksa lalu dipersilakan pulang. Pemeriksaaan tas lumayan lama karena satpam tidak mau SPG mencuri barang toko. Kadang ada SPG yang suka menyerobot, di situlah pertikaian terjadi.
4. Tidak ada ruang ganti untuk SPG. Jadi sebaiknya cari tempat yang aman dari CCTV dan mata nakal saat berganti baju.
5. Walau terlihat cantik di saat bekerja, hal itu akan berubah saat dibalik layar. Tempat istirahat yang seadanya, seringkali beralas kardus untuk menghindari dingginnya lantai, jajan seadanya (paling sering ke kantin yang murah meriah).
6. Sering dituduh. Jika kamu memiliki/membeli produk yang kamu jual/promosikan, pastikan barang tersebut sudah kamu stempel sebagai bukti kalau kamu telah membelinya (bukan hasil mencuri).
7. Pusing memikirkan target penjualan. Setiap hari seakan dikejar oleh target, jika tidak kuat bisa-bisa kamu stres. Juga akan muncul rasa tidak enak kepada atasan/bos saat kamu tidak mencapai target yang ditentukan.
Kelebihan Menjadi Seorang SPG
Sepertinya sudah cukup untuk poin-poin tidak enaknya menjadi seorang sales. Saatnya ke poin positif soal enaknya bekerja sebagai sales.
Menjadi seorang Sales Promotion Girl (SPG) memiliki beberapa potensi manfaat dan kepuasan, namun, penting untuk diingat bahwa pengalaman ini dapat bervariasi tergantung pada preferensi individu dan kondisi kerja tertentu. Beberapa keuntungan potensial dari peran SPG melibatkan:
1. Kamu bisa belajar banyak tentang bagaimana sikap orang menilai kamu yang posisinya dianggap lebih rendah darinya. Kemungkinan kamu akan lebih menghormati profesi orang lain.
2. Kamu akan mendapat bonus penjualan (uang di luar gaji) yang nominalnya lumayan besar jika kamu bisa mencapai/melebihi target yang ditentukan.
3. Belajar banyak soal produk yang kamu promosikan. Tak jarang kamu juga akan mengetahuin diskon diskon di sekitar tempat kamu bekerja, supermarket misalnya.
4. Karena sering bertemu banyak orang, tak menutup kemungkinan salah satu dari mereka akan menjadi teman baikmu bahkan bisa saja jadi pasanganmu.
Berapa Gaji SPG?
Gaji seorang Sales Promotion Girl (SPG) di Indonesia dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk industri, lokasi kerja, pengalaman, dan perusahaan tempat SPG bekerja.
Meskipun tidak ada angka pasti yang dapat disajikan karena perbedaan tersebut, berikut adalah perkiraan kisaran gaji yang dapat dijadikan referensi:
Entry-Level (Pengalaman 0-2 Tahun):
- Kisaran Gaji Bulanan: Rp 3.000.000 hingga Rp 5.000.000
- Gaji dapat dipengaruhi oleh jenis industri, lokasi kerja, dan apakah SPG bekerja paruh waktu atau penuh waktu.
Berpengalaman (2-5 Tahun):
- Kisaran Gaji Bulanan: Rp 5.000.000 hingga Rp 8.000.000
- SPG dengan pengalaman lebih dapat dihargai lebih tinggi, terutama jika mereka memiliki keterampilan penjualan dan kemampuan komunikasi yang kuat.
Senior (Lebih dari 5 Tahun):
- Kisaran Gaji Bulanan: Rp 8.000.000 hingga Rp 15.000.000
- SPG yang telah berkarir lebih lama dan memiliki rekam jejak yang sukses dapat mendapatkan gaji yang lebih tinggi.
Perlu diingat bahwa kisaran gaji tersebut bersifat umum dan dapat berbeda tergantung pada faktor-faktor yang disebutkan sebelumnya. Selain itu, beberapa perusahaan mungkin menawarkan tunjangan atau bonus tambahan berdasarkan pencapaian target penjualan atau kinerja individu.
Gaji SPG juga dapat bervariasi berdasarkan industri tempat mereka bekerja. Sebagai contoh, SPG di industri elektronik atau kosmetik mungkin memiliki kisaran gaji yang berbeda dibandingkan dengan mereka yang bekerja di industri makanan dan minuman.
Note: Apabila seorang sales mampu menjual produknya sesuai target atau bahkan melebihi target maka kamu akan mendapat bonus yang sangat besar.
Pekerjaan yang punya target selalu menjanjikan bonus di belakangnya, itulah hukum alam dalam dunia SPG dan SPB.
Pengalaman SPG Event
Stres Kejar Target Penjualan – Saya mengalami tekanan mental yang signifikan terkait pencapaian target penjualan, terutama menjelang akhir hari kerja.
Tantangan dalam Penerimaan Atasan Terkait Ukuran Baju – Saya menghadapi permasalahan terkait penolakan atas ukuran baju yang dianggap terlalu besar, meskipun hal tersebut tidak dapat dihindari karena karakteristik desain produk yang tidak dapat disesuaikan dengan bentuk tubuh.
Kesedihan saat Mengalami Penolakan dari Calon Pembeli – Proses penawaran kepada pelanggan, terutama kepada ibu-ibu, seringkali menyebabkan rasa sedih ketika menemui penolakan.
Tantangan dalam Pelayanan saat Mengisi Tester – Mengalami kesulitan saat memberikan contoh produk kepada pelanggan, terutama ketika permintaan terus menerus dari karyawan lain dapat menghabiskan stok produk, menimbulkan kendala tersendiri.
Kelelahan Fisik Akibat Pekerjaan Lapangan – Pekerjaan yang memerlukan berdiri seharian dan membawa produk dapat menyebabkan kelelahan fisik, meskipun diuntungkan oleh kebijakan perusahaan yang memperbolehkan penggunaan alas kaki tanpa hak.
Pengetahuan Produk yang Mendalam – Peran sebagai SPG memungkinkan individu untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang produk atau layanan tertentu. Pengetahuan yang mendalam ini dapat membantu dalam memberikan informasi yang akurat kepada pelanggan, meningkatkan kepercayaan diri, dan memberikan nilai tambah pada pelayanan.
Pengalaman dalam Pemasaran dan Penjualan – SPG terlibat langsung dalam aktivitas pemasaran dan penjualan, memberikan pengalaman berharga dalam mengembangkan strategi pemasaran, mencapai target penjualan, dan memahami perilaku konsumen.
Pengalaman di Bidang Ritel – Pekerjaan sebagai SPG memberikan kesempatan untuk memahami dinamika industri ritel secara langsung. Hal ini dapat membuka pintu bagi pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan preferensi konsumen.
Kesempatan untuk Membangun Jaringan – Melalui interaksi yang intens dengan pelanggan dan rekan kerja, SPG memiliki kesempatan untuk membangun jaringan profesional yang dapat menjadi sumber potensial untuk peluang pekerjaan masa depan atau kolaborasi bisnis.
Pemberian Penghargaan dan Insentif – Beberapa perusahaan memberikan penghargaan atau insentif berdasarkan pencapaian target penjualan. Hal ini dapat memberikan motivasi tambahan dan merasa dihargai atas upaya kerja keras.
Fleksibilitas Jadwal Kerja – Beberapa posisi SPG menawarkan fleksibilitas dalam jadwal kerja, yang dapat menjadi nilai tambah bagi individu yang mencari pekerjaan dengan kebebasan waktu.
Apa Tugas dan Tanggung Jawab SPG?
Meski kerap dipandang sebelah mata, nyatanya pekerjaan ini dinilai krusial dalam strategi pemasaran perusahaan, bertindak sebagai ujung tombak untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat. Mereka menjalankan peran penting sebagai perwakilan perusahaan dalam menyediakan pelayanan konsumen.
Tugas utama SPG melibatkan beberapa tahapan, dimulai dari menarik perhatian pengunjung (See), memberikan penjelasan produk (Touch), menjelaskan keunggulan produk (Feel Different), hingga mendorong keputusan pembelian (Buy).
Tahapan-tahapan ini menunjukkan peran SPG dalam menghadapi pengunjung dan mengoptimalkan interaksi untuk meningkatkan penjualan.
Kategori SPG
SPG dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu SPG Reguler, SPG Event, dan SPG Mobile, masing-masing dengan sistem kerja dan pembayaran yang berbeda. SPG Reguler mendapatkan gaji dan insentif penjualan, sementara SPG Event dan SPG Mobile dibayar berdasarkan fee harian yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan durasi kontrak.
Syarat Bekerja Menjadi SPG
Dalam perekrutan SPG, terdapat kriteria umum yang melibatkan aspek usia, tinggi badan, pendidikan, penampilan, dan kemampuan komunikasi. SPG yang profesional dituntut memiliki keterampilan dalam menjual, komunikasi yang baik, dan penguasaan bahasa asing dapat menjadi nilai tambah. Sikap yang baik, semangat belajar, dan rapi dalam berpenampilan juga menjadi persyaratan yang ditekankan.
SPG, dalam kategori usia 17-35 tahun dengan latar belakang pendidikan sebagian besar setara SMA, menempatkan penampilan fisik yang menarik dan kemampuan komunikasi yang baik sebagai fokus utama.
Contoh Pengalaman Kerja SPG – PDF
Note: Contoh tersebut hanya untuk mengambarkan bagaimana cara menulis dan membuatnya. Jangan dijiplak mentah karena saya membuatnya asal-asalan.
Nah, begitulah kira-kira gambaran mengenai pekerjaan menjadi seorang sales (SPG/SPB) dari suka duka sampai cara kerja. Semoga bisa membantu kamu yang ingin bekerja di bidang tersebut. Terima kasih sudah membaca.